PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT



Mahfud Hadi, 1-8- 2017( Kades Desa Sukorejo)




PROGRAM PEMBINAAN PENGELOLAAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN TERPADU
( pemberdayaan masyarakat)

            Kebersihan terpadu adalah progam pemerintah Desa Sukorejo dalam menangani permasalahan tataruang yang muncul di lingkungan –lingkungan yang ada di seluruh desa. Yang meliputi tata ruang pembangunan, pengelolaan sampah, polusi, pengelolaan air, penghijauan, keindahan lingkungan dan jemantik.

1.LATAR BELAKANG

             Secara geografis Desa Sukorejo adalah desa yang terletak di barat daya wilayah Kabupaten Tulungagung yang berjarak dari pusat kota kabupaten ± 12km dengan ketinggian ± 95dpl, kemiringan dataran ±10derajat yang mempunyai karakteristik tanah liat sedikit tandus wilayah bagian barat kekurangan air dimusim kemarau baik air minum maupun air pertanian. Desa Sukorejo adalah desa yang tumbuh dan berkembang dengan jumlah penduduk 1994 jiwa,dengan mata pencaharian petani, wirausaha/home industry, peternak, pedagang, buruh dan pegawai. Penduduk desa Sukorejo cukup padat kalau dilihat dari luas wilayah 1.662 450m² yang sebagian besar berupa hamparan sawah dan tegalan/pekarangan.

Dari kondisi diatas permasalahan lingkungan mulai muncul, mulai tata letak bangunan ,polusi udara dan air sampai sampah kotoran ternak, sampah home industry, ssampah rumah tangga, sanitasi yang kurang bagus sampai kurangnya penghijauan karena ruang yang sempit dipekarangan rumah dan tidak adanya pemahaman masyarakat. Sehingga mengurangi kualitas kehidupan bermasyarakat secara menyeluruh. Dari permasyalahan itulah program kebersihan terpadu diadakan.

2.MAKSUD DAN TUJUAN

               Program kebersihan terpadu ini di luncurkan oleh pemerintah Desa Sukorejo dengan maksud menciptakan budaya bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari warga desa. Dan bertujan menata, mengelola dan memanfaatkan permasalahan yang timbul dari aktifitas kehidupan sehari-hari menjadi sesuatu hal yang mempunyai nilai tambah kuwalitas hidup masyarakat desa, baik dari nilai kesehatan lingkungan, keindahan dan ekonomi.

3.PELAKSANAAN PROGRAM

Program ini mulai disosialisasikan semenjak tahun 2015 dengan membangun beberapa vasilitas penunjang diantaranya :
a.Mengatasi masalah kekurangan air yang sudah menahun. Dan saat ini sudah terpecahkan
dengan membangun PAM Desa untuk air minum dan beberapa pompa air tenaga listrik untuk irigasi
b. Membangun /menormalisasi saluran irigasi.
c. Membangun drainase.
d.Pengadaan tempat sampah .
e.Penanaman bunga kenanga.
f. Pendirian BUMDES “ SUKO RAHARJA”

Pembangunan diatas adalah kerangka awal dalam rangka memulai program kebersihan terpadu yang akan mulai dilaksanakan pada tahun 2017 ini. Adapun realisasinya sebagai berikut:

- Membentuk/mendirikan kader kebersihan di setiap lingkungan /RT (12 orang Kader) dan memberikan pelatihan pembekalan dari dinas terkait ( lingkungan hidup dan dinas kesehatan) kaderr tersebut bertugas sebagai promotor kebersihan lingkungan dengan mengamati, mendata , menjelaskan dan melaporkan ke ketua RT masing –masing yang akan diteruskan ke Pemerintah Desa.

- Pengangkutan sampah dari bak-bak sampah yang telah teredia , kemudian dipilih dan dipilah menjadi sampah organic dan non organic. Sampah organic akan diolah jadi pupuk organic yang berfungsi sebagai konserfasi lahan pertanian penambah unsur hara tanah, sedangkan sampah yang non organic akan diolah menjadi biji plastic.

- Pemeliharaan tanaman bunga yang telah ditanam diseluruh lingkungan yang nantinya bunganya akan di suling menjadi minyak atsyiri.

Dalam menjalankan program tersebut dengan menggunakan kosep satu gerak kesatuan terkait dan terpadu , yaitu;

- Kader kebersihan mendata kondisi lingkungannya termasuk mengamati jemantik sebagai pencegahan awal/prefentip terjadinya wabah demam berdarah dilaporka kepemerintah desa melalui RT yang akan diteruskan ke dinas kesehatan setempat.

- Kader kebersihan mendata kondisi lingkungannya terkai sampah dan sanitasi ,menerangkan kepada masyarakat lingkungannya dan melaporkan hasil pendataannya kepada pemerintah desa melalui RT yang akan dijadikan data pengambilan kebijakan pemerintah.

- Petugas sampah mengambil sampah dari bak-bak sampah lingkungan baik sampah organic maupun non organic. Sampah non organiknya akan dibeli oleh Bumdes diolah menjadi Biji Plastik, uang hasil pembelian dari lingkungan akan diberikan kepada lingkungannya/RT sebagai kas RT, sehingga RT akan lebih mudah memberdayakan Warganya karena mempunyai financial sendiri. Sedangkan sampah organiknya akan diolah menjadi pupuk organic oleh gapoktan bekerja sama dengan Bumdes. Sehingga gapoktan mampu menggerakkan anggota taninya untuk memperbaikai kondisi lahan pertanianya.

- Kader kebersihan lingkungan memberikan informasi kepada petugas sampah tentang kondisi sampah dilingkungannya akan ditindak lanjuti oleh petugas sampah yang sekaligus menjaga dan merawat tanaman hijauan bunga yang ada di seluruh lingkungan dimana pada nantinya setelah berbunga , bunga kenanga yang berfungsi untuk mempercantikdan mdmperidah lingkungan, mengurangi polusi bau udara dari bau kotoran ternak dan sekaligus menambah keasrian dan penghijauan lahan tepi jalan untuk menghilangkan kesan kumuh juga bunganya akan dipetik dan dibeli oleh Bumdes yang selanjut nya akan disuling menjadi minyak atsiri. Uang hasil pembelian bunga yang dipetik dari lingkungan akan diserahkan kepada lingkungannya/RT untuk kas RT.

Keterkaitan antara vasilitas sarana-sarana yeng telah disiapkan lebih dahulu dengan program ini dapat kami jabarkan secara sederhana;

Pertama; pengadaan air, baik air minum ataupun irigasi berfungsi sebagai penunjang utama cara hidup sehat , adanya hijauan dan keasrian serta penunjang utama ekonomi pertanian dimusim kemarau, sekaligus peternakannya.


Kedua; pembangunan sarana irigasi dan drainase berfungsi memperlancar arus air sehingga air dapat dimanfaatkan sebaik dan sehemat mungkin, baik untuk irigasi maupun yang lainnya sekaligus tidak menimbulkan genangan-kenangan penyebab munculnya jentik-jentik nyamuk.



Ketiga ; Filosofi dari pengadaan tempat sampah pada dasarnya adalah wahana tempat pembelajaran pengelolaan sampah lingkungan . Diharapkan dengan keterbiasaan membuang sampah pada tempatnya akan terbiasa mengelola sampah pada masing-masing keluarga. Dan terbentuknya image pada warga bahwa sampah bukan sekedar kotoran tetapi merupakan nilai tambah ekonomi yang harus dikelola.



Keempat; penanaman bunga pada dasarnya mumpunyai filsafah yang sangat mendasar dalam suatu kehidupan, menanam berarti meciptakan harapan baru bagi kehidupan manusia. bunga menciptakan keindahan, kesejukan keserasian dan keharuman. Sehingga dengan menanam bunga disekitar kita diharapkan mampu menumbuhkan harapan baru bagi penenamnya, menambah keindahan, kesejukan dan kesegaran udara sekaligus menmbah keuangan setiap keluarga dan lingkungannya.


Kelima; pendirian BUMDES ″SUKO RAHARJA″ dikandung maksud dengan adanya bumdes diharapkan mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat desa dengan mengelola aset dan potensi warga menambah kesejahteraan masyarakat sekaligus pada nantinya menambah pendapatan asli desa.ʘʘʘʘ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Desa Sukorejo

MUSYAWARAH RKPDES

Geografis Desa Sukorejo